A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan kalian mampu menjelaskan bagaimana peran warga negara dalam mewujudkan sistem politik Indonesia. Dan setelahnya mampu melaksanakan pratik belajar menjadi warga Negara yang dapat mewujudkan sistem politik.
B. Uraian Materi
Pada dasarnya partisipasi politik merupakan keterlibatan seseorang/sekelompok orang dalam suatu kegiatan politik. Menurut Verba, partisipasi politik adalah kegiatan pribadi warga negara yang legal, yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil oleh mereka Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik secara individu maupun kolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun dorongan dari pihak lain yang tujuannya untuk mempengaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh pemerintah, agar keputusan tersebut menguntungkannya.
Baca juga - Soal Kewenangan Lembaga Negara menurut UUD NKRI
|
Gambar 3.5: Contoh pertisipasi Politik secara individu dan kolektif Sumber : bidikbanten.com |
Kegiatan politik yang tercakup dalam konsep partisipasi politik mempunyai bermacam-macam bentuk dan intensitas. Hal ini menyebabkan bervariasinya partisipasi politik yang dilakukan oleh warga negara dari mulai tingkatan yang pasif sampai pada tingkatan yang aktif. Bila dihubungkan dengan hak dan kewajiban warga negara, partisipasi politik meruapakan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai wujud tanggung jawab warga negara yang berkesadaran politik tinggi dan baik.
Partisipasi politik yang baik akan terwujud dalam masyarakat politik yang sudah mapan. Suatu komunitas masyarakat dapat disebut masyarakat politik jika masyarakat tersebut telah memiliki ciri-ciri:
- selalu ada kelompok yang memerintah dan diperintah
- memiliki sistem pemerintahan tertentu yang mengatur kehidupan masyarakat
- memiliki lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pemerintahan
- memilki tujuan tertentu yang mengikat seluruh masyarakat
- memahami informasi dasar tentang siapa yang memegang kekuasaan dan bagaimana sebuah institusi bekerja
- dapat menerima perbedaan pendapat
- memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap masalah-masalah yang dihadapi bangsa
- memiliki rasa tanggung jawab terhadap perkembangan dan keadaan negara dan bangsanya
- memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam kegiatan perumusan penentuan kebijakan negara, mengawasi dan mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut dalam berbagai bidang kehidupan
- menyadari akan pentingnya pembelaan terhadap negara, kedaulatan, keberadaan dan keutuhan negara
- memahami, menyadari dan melaksanakan sikap dan perilaku yang seseuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat dan warga negara
- patuh terhadap hukum dan menegakan supremasi hukum
- membangun budaya politik yang demokratis
- menjunjung tinggi demokrasi, hak asasi manusia, keadilan dan persamaan
- mengawasi jalannya pemerintahan agar tertata dengan baik
- memiliki wawasan kebangsaan, sikap dan perilaku yang mencerminkan cinta tanah air
Dari karakteristik di atas secara sederhana masyarakat politik berkedudukan sebagai masyarakat yang menjalankan aktifitas yang berkaitan dengan kekuasaan negara baik sebagai penyelenggara kekuasaan negara ataupun sebagai pengawas pelaksanaan kekuasaan negara tersebut dalam bentuk institusi formal (DPR) maupun informal (partai politik, kelompok kepentiangan dan kelompok penekan). Partisipasi politik dapat terwujud dalam bentuk perilaku anggota masyarakat.
Partisipasi dan perilaku politik harus berlandaskan pada nilai dan norma yang berlaku. Contoh partisipasi dan perilaku politik yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku adalah :
1. Di lingkungan sekolah
Dalam kehidupan di lingkungan sekolah, setiap kalian dapat menampilkan pola perilaku politik yang mencerminkan pelaksanaan demokrasi langsung, antara lain melalui:
- Pemilihan ketua kelas, ketua OSIS dan ketua organisasi ekstrakurikuler seperti Pramuka, Pecinta Alam, PMR, Paskibra dan sebagainya.
- Pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS atau organisasi ekstrakurikuler yang diikuti
- Forum-forum diskusi atau musyawarah yang diselenggarakan di sekolah
Sedangkan dalam pelaksanaan demokrasi tidak langsung kalian dapat menyampaikan aspirasi dan pendapatnya melalui usulan dan saran yang ditujukan kepada pejabat sekolah atau pejabat pemerintahan. Cara lain yang bisa ditempuh adalah dengan membuat artikel yang berisikan aspirasi kalian yang dimuat di majalah dinding, buletin sekolah dan sebagainya.
Supaya perilaku politik yang ditampilakan mencerminkan perilaku politik yang sesuai aturan maka setiap kalian harus memperhatikan ketentuan-ketentuan atau norma yang berlaku, seperti:
- Pancasila
- Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945
- Undang-Undang RI Nomor 9 tahun 1998 Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum
- Tata tertib kalian, dan sebagainya
2. Di lingkungan Masyarakat
Perilaku politik yang merupakan cerminan dari demokrasi langsung dapat ditampilkan warga masyarakat melalui beberapa kegiatan antara lain:
- Forum warga
- Pemilihan ketua RT, RW, Kepala Desa, Ketua organisasi Masyarakat dan sebagainya
- Pembuatan peraturan yang berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bagi organisasi masyarakat, koperasi, RT-RW, LMD dan sebagainya
Warga masyarakat dapat menampilkan perilaku politiknya yang mencerminkan pelaksanaan demokrasi tidak langsung melalui penyampaian pendapat atau aspirasi baik secara lisan ataupun tertulis kepada melalui lembaga perwakilan rakyat atau melalui media massa seperti koran, majalah dan sebagainya. Agar dalam pelaksanaan perilaku politik tersebut sesuai dengan aturan, maka harus diperhatikan berbagai ketentuan yang berlaku, sepeti:
- Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945
- Peraturan perundang-undangan yang terkait, misalnya undang-undang HAM, undangundang parpai politk dan sebagainya.
- Peraturan yang berlaku khusus di lingkungan setempat, seperti peraturan RT-Rw, Peraturan Desa dan sebagainya.
- Norma-norma sosial yang berlaku
3. Di lingkungan Negara
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perilaku politik yang dapat kita tampilkan secara langsung diantaranya melalui kegiatan:
- Pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif dan Presiden
- Pemilihan Kepala Daerah langsung (Pilkadal)
- Aksi demonstrasi yang tertib, damai dan santun
Sedangkan perilaku politik yang tidak langsung diwujudkan dengan penyampaian aspirasi melalui lembaga perwakilan rakyat, partai politik, organisasi masyarakat dan media massa. Supaya perilaku yang ditampilkan mencerminkan perilaku politik yang seseuai aturan, maka harus menaati ketentuan-ketentuan dalam:
- Pancasila
- UUD NRI Tahun 1945
- Undang-Undang seperti Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2002 tentang Pemilu, Undang-Undang RI Nomor 31 tentang Partai Politik, Undang-Undang RI Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum dan sebagainya
- Peraturan Pemerintah
- Keputusan Presiden
- Peraturan daerah
|
Gambar 3.6: Contoh pertisipasi masyarakat dalam Pemilihan Umum Sumber: tugassekolah.com |
Berbagai bentuk partsisipasi dan perilaku politik diatas merupakan peran serta aktif dalam pelaksanaan sistem politik di indonesia. Peran aktif warga negara juga dapat dilakukan dalam berbagai aspek lainnya seperti dalam bidang politik, hukum, ekonomi dan sosial budaya. Partisipasi warga negara dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara pada gilirannya dapat memperkuat sistem politik bangsa Indonesia secara keseluruhan.
C. Rangkuman
1. Karakteristik Partisipasi politik yang baik:
- selalu ada kelompok yang memerintah dan diperintah
- memiliki sistem pemerintahan tertentu yang mengatur kehidupan masyarakat
- memiliki lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pemerintahan
- memilki tujuan tertentu yang mengikat seluruh masyarakat
- memahami informasi dasar tentang siapa yang memegang kekuasaan dan bagaimana sebuah institusi bekerja
- dapat menerima perbedaan pendapat
- memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap masalah-masalah yang dihadapi bangsa
- memiliki rasa tanggung jawab terhadap perkembangan dan keadaan negara dan bangsanya
- memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam kegiatan perumusan penentuan kebijakan negara, mengawasi dan mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut dalam berbagai bidang kehidupan
- menyadari akan pentingnya pembelaan terhadap negara, kedaulatan, keberadaan dan keutuhan negara
- memahami, menyadari dan melaksanakan sikap dan perilaku yang seseuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat dan warga negara
- patuh terhadap hukum dan menegakan supremasi hukum
- membangun budaya politik yang demokratis
- menjunjung tinggi demokrasi, hak asasi manusia, keadilan dan persamaan
- mengawasi jalannya pemerintahan agar tertata dengan baik
- memiliki wawasan kebangsaan, sikap dan perilaku yang mencerminkan cinta tanah air
2. partisipasi dan perilaku politik yang sesuai dengan nilai dan norma dapat dilakukan diberbagai lingkungan yakni:
- lingkungan sekolah
- lingkungan Masyarakat
- lingkungan Negara
D. Penugasan Mandiri
Kegiatan : Berperan dalam simulasi
- Membuat skenario bermain peran
- Pelajari terlebih dahulu tokoh yang akan diperankan
- Dialog spontan sesuai dengan nilai yang diusung sang tokoh
- Sebagai pengantar berikut salah satu kutipan pidato Ir. Soekarno
Dalam pidatonya yang selalu disambut dengan riuh rendah tepuk tangan dari para hadirin, Bapak proklamasi (Ir. Soekarno) memberikan amanat yang begitu berharga untuk keberlangsungan kehidupan bangsa Indonesia, berikut penggalan akhir dari pidatonya :
…. Jangan mengira bahwa dengan berdirinya Negara Indonesia Merdeka itu perjoangan kita telah berakhir. Tidak! Bahkan Saya berkata : Di dalam Indonesia Merdeka itu perjoangan kita harus berjalan terus, hanya lain sifatnya dengan perjoangan sekarang, lain coraknya. Nanti kita bersama-sama, sebagai bangsa yang bersatu padu, berjoang terus menyelenggarakan apa yang kita cita-citakan di dalam Panca Sila……. Jikalau bangsa Indonesia tidak bersatu dan tidak mentekad mati-matian untuk mencapai merdeka, tidaklah kemerdekaan itu akan menjadi milik bangsa Indonesia buat selama-lamanya sampai akhir jaman. Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa, yang jiwanya berkobarkobar dengan tekad “Merdeka, -merdeka atau mati!”
Berikut ini coba kalian berandai-andai sebagai sosok para pendiri Negara dan harapan mereka kepada warga negara Indonesia yang berperan aktif dalam kehidupan bernegara, apakah yang akan mereka katakana?, mereka memiliki karakter sebagai berikut:
- Moh. Yamin sebagai Bapak Bangsa yang mencintai Sejarah dan budaya Bangsa Indonesia yang telah ribuan tahun
- Mr. Soepomo sebagai tokoh Integralistik (Persatuan) dan berlandaskan pada hukum
- Ir. Soekarno sebagai Bapak Proklamator, orator terbaik, dan cerdas
Masalah : seandainya mereka melihat anak bangsanya dalam kehidupan bernegara, apa yang akan mereka lakukan ? ………………………………………………………………………
Nilai:
Skenario yang saya buat, saya beri niai antara skor 1-100, yakni:
E. Latihan Soal
1. Perhatikan gambar berikut !
Berdasarkan gambar diatas, bentuk partisipasi dalam kegiatan politik warga negara sebagaimana ditunjukan oleh gambar diatas adalah ….
A. ikut memilih dalam pemilihan umum
B. berdemonstrasi menjatuhkan pemerintahan
C. ikut antri dalam berbagai kegiatan masyarakat
D. membantu masyarakat untuk antri dalam kegiatan
E. membantu masyarakat dalam kegiatan gotong royong
2. Perhatikan gambar berikut !
Berdasarkan gambar diatas, bentuk partisipasi dalam kegiatan politik warga negara sebagaimana ditunjukan oleh gambar diatas adalah ….
A. membawa poster demi kebaikan bangsa
B. demonstrasi untuk perubahan secara damai
C. berdemonstrasi menjatuhkan pemerintahan
D. membantu masyarakat kehidupan berbangsa
E. bersama-sama menolak pemerintah yang sah
3. berikut ini adalah salah satu sikap yang mencerminkan peduli terhadap Lembaga di sekolah sebagai cerminan Lembaga negara, yakni….
A. Menghormati kebijakan wakil kepala sekolah bagian kekalianan yang menerapkan tata tertib sekolah dengan tegas
B. Mengikuti pemilihan calon ketua OSIS di sekolah sendiri sebagai wujud dukungan pada sistem demokrasi di Indonesia
C. Membuat Latihan kepemimpinan untuk organisasi sebagai kegiatan rutin sehingga tidak perlu izin pada pimpinan sekolah
D. Mendukung setiap kebijakan ketua OSIS yang dapat menguntungkan pribadi dan kelompoknya
E. Menggunakan PSAS dan atribut yang ditetapkan sebagai aturan bersama
4. Berikut sikap yang tidak mencerminkan peduli terhadap Lembaga sekolah sebagai cerminan Lembaga negara, yakni….
A. Menghormati kebijakan wakil kepala sekolah bagian kekalianan yang menerapkan tata tertib sekolah dengan tegas
B. Mengikuti pemilihan calon ketua OSIS di sekolah sendiri sebagai wujud dukungan pada sistem demokrasi di Indonesia
C. Membuat Latihan kepemimpinan untuk organisasi sebagai kegiatan rutin sehingga tidak perlu izin pada pimpinan sekolah
D. Mendukung setiap kebijakan ketua OSIS yang dapat menguntungkan pribadi dan kelompoknya
E. Menggunakan PSAS dan atribut yang ditetapkan sebagai aturan bersama
5. Keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemampuan untuk menerapkan kedisiplinan yaitu ...
A. menyesuaikan budaya asing yang masuk dengan kebudayaan nasional
B. memelihara dan menjaga stabilitas nasional yang sehat dan dinamis C. pandai menggunakan waktu dan kesempatan yang ada dengan baik
D. tidak terpengaruh dengan perbuatan-perbuatan yang tercela
E. adanya kesadaran dan ketaatan untuk mematuhi aturan yang berlaku
KUNCI JAWABAN
1. A
2. B
3. A
4. C
5. C
PEMBAHASAN
1. Berdasarkan gambar diatas, bentuk partisipasi dalam kegiatan politik warga negara sebagaimana ditunjukan oleh gambar diatas adalah ikut memilih dalam pemilihan umum.
2. Berdasarkan gambar diatas, bentuk partisipasi dalam kegiatan politik warga negara sebagaimana ditunjukan oleh gambar diatas adalah demonstrasi untuk perubahan secara damai
3. salah satu sikap yang mencerminkan peduli terhadap Lembaga di sekolah sebagai cerminan Lembaga negara, yakni menghormati kebijakan wakil kepala sekolah bagian kekalianan yang menerapkan tata tertib sekolah dengan tegas, karena salah satu karakteristik partisipasi politik yang baik adalah memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam kegiatan perumusan penentuan kebijakan negara, mengawasi dan mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut dalam berbagai bidang kehidupan.
4. sikap yang tidak mencerminkan peduli terhadap Lembaga sekolah sebagai cerminan Lembaga negara, yakni membuat Latihan kepemimpinan untuk organisasi sebagai kegiatan rutin sehingga tidak perlu izin pada pimpinan sekolah. Hal ini tidak mencerminkan memahami informasi dasar tentang siapa yang memegang kekuasaan dan bagaimana sebuah institusi bekerja.
5. Keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemampuan untuk menerapkan kedisiplinan yaitu pandai menggunakan waktu dan kesempatan yang ada dengan baik. Hal ini sesuai dengan karakteristik partisipasi politik yakni patuh terhadap hukum dan menegakan supremasi hukum
F. Penilaian Diri
Isilah rubrik sikap dengan Setuju, Tidak setuju, dan tidak tahu sesuai dengan yang dirasakan dari pertanyaan perilaku, dan berikan alasan atas jawaban sikap tersebut!