Materi Protista Mirip Tumbuhan Mapel Biologi kelas 10 SMA/MA
Materi Protista Mirip Tumbuhan Mapel Biologi kelas 10 SMA/MA - Hai Semuanya. Apa kabar? semoga dalam keadaan sehat ya. Kebetulan pada kesempatan yang baik ini kakak ingin membagikan kepada adik adik mengenai materi Protista Mirip Tumbuhan yang dirangkum dari mata pelajaran Biologi Untuk adik adik kelas X SMA/MA. Kakak juga melengkapi Latihan soal beserta dengan kunci jawaban pembahasan. Selamat belajar!!
Materi Protista Mirip Tumbuhan Mapel Biologi kelas 10 SMA/MA |
Bakteri (dari kata latin bacterium, jamak: bacteria) adalah kelompok organisme uniseluler yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopis). Struktur sel bakteri relatif sederhana karena tidak memiliki organel-organel yang bermembran. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit. Namun demikian bakteri juga mempunyai peran penting yang bermanfaat dalam kehidupan manusia.
Istilah
- Eukariotik : Mempunyai membran inti sel
- Flagel : Bulu cambuk sebagai alat gerak
- Pseudopodia : Kaki semu yang merupakan juluran sitoplasma
- Seksual : Melalui peleburan sel kelamin
- Aseksual : Tidak melalui peleburan sel kelamin
- Konjugasi : Perkembangbiakan secara seksual yang belum diketahui jenis kelaminnya
- Soliter : Hidup sendiri-sendiri/tidak dalam kelompok
- silia : Rambut getar sebagai alat gerak
- Epiteka : Dinding sel bagian atas pada diatom
- Zigosspora : Spora yang dibentuk oleh zigot pada Alga
- Isogami : Peleburan antara dua sel kelamin yang sama bentuk dan ukuran
A. Tujuan Pembelajaran
- Memahami ciri-ciri Protista mirip tumbuhan (Alga).
- Mengidentifikasi klasifikasi Protista mirip tumbuhan
- Menjelaskan peranan Protista mirip tumbuhan
B. Uraian Materi
- Bersifat uniseluler atau multiseluler.
- Ukuran tubuh bervariasi, mulai dari yang mikroskopis berukuran 8 μm hingga yangmakroskropis dengan ukuran mencapai 60 m
- Bentuk tubuh tetap karena memiliki dinding sel. Dinding sel Algae ada yangmengandung selulosa, hemiselulosa, silika, kalsium karbonat, pektin, polisakarida, alginat, agar, dan karaginan. Bahan-bahan tersebut membentuk gel sehingga tubuh Alga terasa berlendir atau seperti karet. Bentuk tubuh Algae juga bervariasi, yaitu bulat, oval, atau seperti buah pir.
- Alga yang uniseluler ada yang hidup soliter dan ada yang membentuk koloni.
- Alga memiliki beberapa jenis klorofil, yaitu klorofil a, klorofil, b, klorofil c, dan klorofil d. Semua klorofil tersebut tersimpan di dalam kloroplas.
- Alga juga memiliki pigmen fotosintetik selain klorofil, yaitu xantofil (kuning), fikosianin (biru), fukosantin (cokelat), fikoeritrin (merah), dan karotenoid
- Bentuk kloroplas bervariasi, yaitu spiral, cakram, bulat, jala, bintang, mangkuk, atau seperti pita.
- Cara hidup dapat sebagai plankton, neuston, atau bentos.
- Plankton adalah organisme yang melayang mengikuti arus air.
- Materi Ciri - Ciri Umum Protista Dan Pengelompokan Protista Mirip Hewan Mapel Biologi kelas 10 SMA
- Materi Protista Mirip Jamur Mapel Biologi kelas 10 SMA
- Materi Protista Mirip Tumbuhan Mapel Biologi kelas 10 SMA
- Soal Protista Mapel Biologi Kelas 10 SMA
- Neuston adalah organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air.
- Bentos adalah organisme yang melekat di dasar perairan. Ada beberapa tipe bentos, yaitu epilitik (melekat pada batu), epipelik (melekat pada lumpur atau pasir), epifitik (melekat pada tumbuhan), dan epizoik (hidup atau melekat pada hewan).
- Reproduksi pada Alga dapat terjadi secara aseksual maupun seksual. Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan spora vegetatif. Pembelahan biner hanya terjadi pada Algae yang uniseluler. Sementara iitu, secara seksual dilakukan dengan konjugasi, singami (isogami), dan anisogami
- Bersifat uniseluler.
- Tubuh berbentuk oval dengan bagian anterior dan posterior bulat meruncing.
- Tidak memiliki dinding sel, tetapi memiliki lapisan penyokong membran sel dari bahan protein yang disebut pelikel. Pelikel bersifat lentur.
- Memiliki kloroplas berbentuk oval.
- Memiliki flagela sebagai alat gerak. Flagela umumnya berjumlah dua, terdiri atas satu flagela panjang dan satu flagela pendek. Gerakan yang dilakukan adalah gerak fototaksis, yaitu gerak berpindah tempat karena rangsangan cahaya matahari.
- Memiliki stigma (bintik mata) berwarna merah yang berfungsi membedakan antara gelap dan terang. Stigma mengandung pigmen merah yang disebut astaxantin.
- Memiliki klorofil a, klorofil b, xantofil, dan karoten.
- Euglenophyta hidup di air tawar seperti air kolam, sawah, danau, atau di paritparit peternakan yang banyak mengandung kotoran hewan.
- Euglena viridis adalah Euglenophyta yang tampak berwarna hijau karena memiliki kloroplas berbentuk oval.
- Euglena rubra adalah Euglenophyta yang tampak berwarna kemerahan di bawah sinar matahari, karena banyak mengandung pigmen karotenoid.
- Astasia sp. merupakan anggota Euglenophyta yang tidak memiliki kloroplas, sehingga bersifat heterotrof.
- Phacus sp. adalah Euglenophyta yang mirip dengan Euglena sp., tetapi tubuhnya lebih kaku. Phacus tidak memiliki pirenoid, tetapi memiliki paramilon yang berbentuk seperti donat.
- Paranema sp. adalah Euglenophyta yang bersifat holozoik, yaitu menelan makanan yang diperoleh, kemudian mencernanya.
- Colacium calvum adalah Euglenophyta yang bersifat epizoik pada Copepoda, Rotifera, dan zooplankton air tawar lainnya.
Gambar 14. Struktur Euglena |
Baca juga - Soal Animalia
- Bersifat uniseluler atau multiseluler.
- Bentuk tubuh bervariasi, yaitu bulat, filamen (benang), lembaran, atau menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.
- Memiliki kloroplas dengan bentuk bervariasi, yaitu mangkuk, jala, spiral, atau bintang.
- Organel-organel lain yang terdapat di dalam sitoplasma adalah mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, dan pirenoid.
- Pada Chlorophyta yang bergerak aktif, terdapat vakuola kontraktil dan flagela yang panjangnya sama. Vakuola kontraktil berfungsi sebagai osmoregulator.
- Selain itu, terdapat stigma (bintik mata) yang membantu pergerakan ke arah cahaya.
- Chlorophyta merupakan organisme fotoautotrof karena mampu berfotosintesis.
- Chlorophyta yang uniseluler dapat hidup soliter atau membentuk koloni. Selain itu, ada juga yang bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak (lichens).
- Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner, pembentukan zoospora, atau fragmentasi filamen.
- Reproduksi seksual dilakukan dengan konjugasi atau penyatuan antara gamet jantan dan gamet betina. Contoh organisme yang melakukan konjugasi adalah
- Spirogyra. Berikut ini adalah tahapan konjugasi pada Spirogyra
- Memiliki kloroplas dengan bentuk bervariasi, yaitu mangkuk, jala, spiral, atau bintang. Di dalam kloroplas terdapat ribosom dan DNA. Hasil fotosintesis yang berupa karbohidrat dan lemak akan disimpan di dalam pirenoid.
- Chlorella adalah Chlorophyta yang memiliki bentuk seperti bola, dengan kloroplas berbentuk seperti mangkuk. Chlorella hidup di air tawar dan bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Chlorella banyak dimanfaatkan dalam pembuatan suplemen Protein Sel Tunggal (PST).
- Chlamydomonas adalah Chlorophyta yang hidup soliter di air tawar dan memiliki sepasang flagela, dengan kloroplas berbentuk seperti mangkuk. Chlamydomonas juga memiliki stigma dan pirenoid. Chlamydomonas bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan zoospora dan secara seksual dengan konjugasi.
- Chlorococcum adalah Chlorophyta yang hidup soliter di air tawar. Chlorococcum memiliki sel berbentuk bulat telur, dengan kloroplas berbentuk seperti mangkuk.
- Volvox adalah Chlorophyta yang membentuk koloni seperti bola dan tersusun dari sekitar 500 buah sel di air tawar. Volvox memiliki sepasang flagela untuk bergerak dan stigma. Volvox dapat bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi koloni dan secara seksual dengan konjugasi.
- Hydrodictyon adalah Chlorophyta yang membentuk koloni seperti jala di air tawar dengan panjang mencapai 30 cm. Selain koloninya yang berbentuk jala, kloroplas pada organisme ini juga berbentuk seperti jala. Hydrodictyon tidak memiliki alat gerak. Hydrodictyon dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan zoospora dan fragmentasi koloni, serta secara seksual dengan konjugasi.
- Spirogyra adalah Chlorophyta yang hidup di air tawar, dengan bentuk tubuh seperti benang yang bersekat-sekat dan berlendir. Spirogyra memiliki kloroplas berbentuk seperti spiral. Spirogyra bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi dan secara seksual dengan konjugasi.
- Ulva adalah Chlorophyta yang hidup di perairan laut dangkal dan menempel pada substrat. Ulva memiliki bentuk tubuh seperti lembaran, dengan kloroplas berbentuk seperti mangkuk. Ulva mengalami
Gambar 15. Beberapa contoh Chloropyta |
- Bersifat uniseluler atau multiseluler.
- Memiliki dinding sel yang mengandung hemiselulosa, pektin, atau silika.
- Ada yang memiliki satu atau dua buah flagela dan ada yang tidak.
- Ada yang memiliki pirenoid sebagai tempat penyimpanan makanan.
- Chrysophyta hidup secara fotoautotrof, karena memiliki pigmen fotosintetik.
- Chrysophyta dapat hidup secara soliter atau berkoloni.
- Chrysophyta dapat melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. Dan reproduksu seksual dilakukan dengan pembentukan sel khusus yang disebut auksospora. Auksospora adalah zigot yang dilindungi oleh suatu dinding sel yang berbeda dengan dinding sel pada umumnya. Chrysophyta dapat hidup di air tawar atau air laut.
- Ochromonas adalah Chrysophyta yang bersifat uniseluler dan soliter. Sel tubuh Ochromonas berbentuk seperti bola dan memiliki sepasang flagela yang berbeda panjangnya.
- Synura adalah Chrysophyta yang bersifat uniseluler dan membentuk koloni. Synura memiliki sepasang flagela yang hampir sama panjangnya
- Bersifat uniseluler.
- Memiliki dinding sel dari bahan silikat hidrat yang terdiri atas dua bagian seperti kotak dengan tutupnya, yaitu wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka). Epiteka berukuran lebih besar daripada hipoteka. Di antara epiteka dan hipoteka terdapat celah yang disebut rafe.
- Pada epiteka dan hipoteka terdapat pori-pori untuk pertukaran zat dan gas antara sel dan lingkungannya.
- Inti sel terletak di pusat sitoplasma.
- Memiliki kloroplas dengan bentuk bervariasi, seperti cakram, huruf H, periferal, dan pipih
- Sisa dinding sel Bacillariophyta yang mati akan mengendap di dasar perairan dan membentuk tanah diatom (diatomaceous earth). Tanah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pasta gigi, isolasi, bahan penggosok, penyaring, campuran semen, penyerap nitrogliserin pada bahan peledak, bahan penyadap suara, bahan pembuat cat, dan piringan hitam.
- Bacillariophyta dapat hidup di air tawar seperti sawah atau parit dan juga di air laut.
- Contoh-Contoh Bacillariophyta Organisme-organisme yang termasuk anggota Bacillariophyta antara lain adalah Navicula sp., Pinnularia sp., Cyclotella sp., dan Melosira sp.
- Sebagian besar anggotanya bersifat uniseluler
- Memiliki sepasang flagela yang terletak di ujung sel atau di bagian samping sel, sehingga sering disebut juga Dinoflagellata.
- Memiliki dinding sel berupa lempengan selulosa berbentuk poligonal, dengan alur membujur dan melintang
- Memiliki klorofil a, klorofil c, karotenoid, dan xantofil.
- Pyrrophyta hidup secara fotoautotrof dengan melakukan proses fotosintesis. Pyrrophyta juga dikenal sebagai penyusun fitoplankton di perairan laut dan tawar.
- Pyrrophyta bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner.
- Sebagian besar Pyrrophyta hidup di laut dan sebagian kecil di air tawar. Pada musim tertentu, terjadi perputaran arus dari bawah laut yang membawa nutrisi dari dasar laut ke permukaan. Keadaan ini menyebabkan populasi Pyrrophyta melimpah atau blooming, sehingga mendorong terjadinya pasang merah (red tide) di laut. Pasang merah dapat membahayakan manusia dan hewan karena
- Pyrrophyta dapat menghasilkan racun.
- Karenia brevis adalah Pyrrophyta yang menghasilkan racun brevetoksin atau gymnocin Racun-racun tersebut dapat menyebabkan keracunan dengan gejala pusing, mual, muntah, dan gangguan koordinasi otot.
- Gambierdiscus toxicus adalah Pyrrophyta yang menghasilkan racun ciguatoksin.
- Pfiesteria sp. adalah Pyrrophyta yang menghasilkan racun yang dapat merusak sistem saraf (neurotoksin). Neurotoksin yang termakan oleh hewan dapat menyebabkan kematian, misalnya pada ikan, udang, kepiting, dan burung. Sementara itu, neurotoksin yang terkonsumsi manusia dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
- Lingulodinium polyedrum dan Gonyaulax adalah Pyrrophyta yang menghasilkan racun saksitoksin. Racun tersebut dapat menyebabkan muntah, diare, hingga hilangnya koordinasi tubuh jika termakan oleh manusia.
Gambar 17. Beberapa contoh Pyrrophyta |
- Bersifat multiseluler, dengan bentuk tubuh seperti benang atau menyerupai tumbuhan talus. Hal ini dikarenakan Phaeophyta memiliki bagian tubuh seperti akar, batang, dan daun. Ukuran talus dapat mencapai 100 m, misalnya pada Macrocystis sp., sehingga disebut juga giant kelp (Algae raksasa).
- Memiliki dinding sel yang mengandung asam alginat dan pektin.
- Memiliki kloroplas tunggal dengan bentuk beragam, seperti cakram atau benang.
- Memiliki pigmen fotosintetik berupa fukosantin, klorofil a, klorofil c, dan xantofil.
- Memiliki cadangan makanan berupa minyak laminarin yang disimpan di dalam pirenoid.
- Talus melekat pada substrat berupa bebatuan dengan menggunakan holdfast.
- Selain itu, juga dapat mengapung dengan bantuan alat berupa gelembung udara yang terdapat di dekat blade (bagian tubuh seperti daun).
- Phaeophyta hidup secara fotoautotrof dengan melakukan fotosintesis pada bagian talus yang berbentuk seperti daun. Hasil fotosintesis tersebut akan ditransportasikan ke tangkai yang menyerupai batang
- Phaeophyta bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan fragmentasi tubuh atau pembentukan zoospora. Reproduksi seksual dilakukan dengan peleburan spermatozoid dan ovum. Padaujung talus yang fertil dibentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat reproduksi. Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang mengandung anteridium dan oogonium. Anteridium menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid), sedangkan oogonium menghasilkan sel kelamin betina (sel telur) dan benang-benang mandul (parafisis).
- Sebagian besar anggota Phaeophyta hidup di air laut dan hanya sebagian kecil yang hidup di air tawar. Phaeophyta umumnya tumbuh di pantai-pantai pada daerah bersuhu sedang hingga dingin.
- Fucus vesiculosus adalah Phaeophyta yang memiliki talus berbentuk pipih dan bercabang dikotom. Fucus vesiculosus memiliki kantong udara berbentuk hampir bulat.
- Macrocystis pyrifera adalah Phaeophyta yang memiliki talus berukuran besar sehingga dapat membentuk hutan kelp. Macrocystis pyrifera banyak terdapat di daerah kutub selatan.
- Sargassum vulgare adalah Phaeophyta yang memiliki talus panjang dan melekat pada batu karang. Sargassum vulgare banyak terdapat di pantai selatan Pulau Jawa dan Kepulauan Seribu.
- Turbinaria decurrens adalah Phaeophyta yang memiliki talus panjang dan melekat di batu-batu karang. Turbinaria decurrens memiliki blade berbentuk bulat dengan ujung-ujung bergerigi dan mengandung asam alginat.
- Laminaria digitalis adalah Phaeophyta penghasil iodin yang berfungsi sebagai obat penyakit gondok.
- Nereocystis sp. bersama-sama dengan Macrocystis membentuk hutan kelp.
- Ectocarpus sp. adalah Phaeophyta yang mengalami metagenesis isomorfik, yaitu sporofit dan gametofit memiliki bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi, tetapi berbeda secara sitologi.
- Padina australis adalah Phaeophyta yang memiliki talus berbentuk seperti kipas yang hidup di bebatuan karang. Permukaan Padina australis kadangkadang tampak putih karena perkapuran dan mengandung kalsium yang cukup tinggi.
Baca juga - Soal Sistem Klasifikasi
- Bersifat multiseluler, dengan bentuk talus seperti rumput atau pohon.
- Memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan pektin. Ada juga beberapa Rhodophyta yang dinding selnya mengandung zat kapur.
- Tidak memiliki flagela.
- Memiliki cadangan makanan berupa tepung fluorid (bahan agar-agar) yang disimpan di dalam pirenoid.
- Rhodophyta hidup secara fotoautotrof dengan melakukan proses fotosintesis. Rhodophyta yang hidup di perairan memiiki pigmen fikosianin dan fikoeritrin yang berfungsi menangkap gelombang cahaya yang tidak dapat ditangkap oleh klorofil.
- Rhodophyta yang hidup di laut dalam berwarna merah gelap, sedangkan yang hidup di perairan sedang berwarna merah cerah. Sementara itu, Rhodophyta yang hidup di perairan dangkal berwarna merah kehijauan karena fikoeritrin yang menutupi klorofil lebih sedikit.
- Sebagian besar Rhodophyta hidup di perairan laut tropis, di daerah yang dangkal hingga kedalaman 260 meter, dan bersuhu hangat. Akan tetapi, ada juga yang hidup di air tawar atau tanah basah.
- Gelidium robustum adalah Rhodophyta yang banyak mengandung bahan agar-agar.
- Gracillaria sp. adalah Rhodophyta yang dapat menghasilkan agar-agar. Gracillaria sp. banyak dibudidayakan di tambak-tambak di daerah Takalar Sulawesi Selatan.
- Eucheuma spinosum adalah Rhodophyta yang berwarna kemerahan, hijau, atau kuning. Eucheuma spinosum hidup di pantai yang dangkal dan banyak dibudidayakan sebagai bahan pembuatan agar-agar.
- Corallina officinalis adalah Rhodophyta yang berwarna merah muda hingga kekuningan. Akan tetapi, dapat berubah menjadi putih jika dalam keadaan kering dan terkena cahaya matahari. Corallina officinalis memiliki talus beruas-ruasseperti tulang dan mengandung zat kapur, tetapi mudah patah. Jenis ini banyak digunakan dalam industri kosmetik.
- Gigartina mamillosa dan Gigartina acicularis adalah Rhodophyta yang memiliki talus berbentuk pipih dan berwarna kemerahan. Gigartina mamillosa dan Gigartina acicularis umumnya dimanfaatkan untuk pembuatan jelly, agaragar, dan es krim.
- Chondrus crispus adalah Rhodophyta yang memiliki talus berbentuk pipih dan berwarna ungu kemerahan. Chondrus crispus banyak mengandung albumin, mineral, iodin, dan belerang, serta dapat dimakan. Jenis ini banyak tumbuh di pesisir laut Atlantik, Irlandia, dan Inggris.
- Palmaria palmata atau disebut juga dulse adalah Rhodophyta yang banyak mengandung vitamin B6, B12, zat besi, fluor, dan kalium. Palmaria palmata umumnya dimanfaatkan untuk makanan seperti sup, salad, dan pizza. Palmaria palmata banyak tumbuh di perairan laut Atlantik dan Pasifik.
- Porphyra sp. adalah Rhodophyta yang umumnya tumbuh di daerah intertidal. Di Jepang, Porphyra sp. digunakan untuk membuat nori, yaitu pembungkus sushi.
- Mastocarpus stellatus hampir sama seperti Chondrus crispus yang banyak digunakan untuk membuat makanan dan minuman. Jenis ini banyak tumbuh di Irlandia dan Skotlandia.
- Laurencia obtusa adalah Rhodophyta yang memiliki talus silindris dengan panjang mencapai 20 cm. Laurencia obtusa bercabang-cabang sebelahmenyebelah serta dapat menghasilkan senyawa antibakteri, antibiotik, dan bahan makanan. Jenis ini banyak ditemukan di perairan Indonesia.
- Materi Ciri - Ciri Umum Protista Dan Pengelompokan Protista Mirip Hewan Mapel Biologi kelas 10 SMA
- Materi Protista Mirip Jamur Mapel Biologi kelas 10 SMA
- Materi Protista Mirip Tumbuhan Mapel Biologi kelas 10 SMA
- Soal Protista Mapel Biologi Kelas 10 SMA
Gambar 18. Beberapa contoh Phaeophyta |
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
Baca juga - Soal Bakteri
F. Penilaian Diri
- contoh protista mirip tumbuhan
- habitat protista mirip tumbuhan
- ciri-ciri protista mirip tumbuhan brainly
- reproduksi protista mirip tumbuhan
- peranan protista mirip tumbuhan
- karakteristik protista mirip tumbuhan
- ciri-ciri protista mirip jamur
- contoh protista mirip hewan
- pdf, 2018,2019,2020,2021,2022